Tanya: DSLR merek apa saja yang bisa menggunakan lensa jenis ini (Mount M42) ?
Jawab: Canon, Nikon, Sony, Pentax, Olympus dan kamera lainnya yang memiliki mount yang sama dengan salah satu merk kamera tersebut. Semuanya harus menggunakan adapter M42 tentunya atau lensanya dioprek langsung menjadi mount kamera yang diinginkan. Oprek mount bisa dilakukan dengan bantuan profesional (ahli servis lensa, jasa oprek lensa, dan sebagainya)
Tanya: Apakah penggunaan adapter dapat mengurangi kualitas hasil jepretan?
Jawab: Bisa iya dan bisa tidak. adapter untuk lensa M42 ada 3 macam, adapter biasa tanpa chip, adapter dengan chip untuk fokus confirm dan adapter menggunakan optik tambahan (khusus Nikon). Adapter yang menggunakan optik tambahan dapat mengurangi kualitas hasil gambar, sedangkan adapter yang tanpa optik tidak akan mengurangi kualitas gambar.
Tanya: Gimana sih cara pasang adapter nya?, susah nggak? ribet nggak ?
Jawab: Gampang banget, lihat gambar ini:
untuk pemasangan, tinggal dipasiin mount M42 lensa sama salah satu sisi adapter yang rata, kemudian putar searah jarum jam. kalo mau ngelepas tinggal puter ke arah sebaliknya. kalo adapter udah kepasang, tinggal masukin lensa ke body kamera, sama seperti memasang lensa kit nya. Ada tandanya juga kok buat ngepasin ke titik yang ada di body.
Tanya: Apakah saya masih bisa menggunakan mode A, S atau P pada kamera saya sewaktu memakai lensa manual?
Jawab: Setau saya tidak bisa, di kamera yang saya pakai (SONY) hanya bisa menggunakan mode M (Manual). Dan sebagai tambahan, informasi lensa (FL, Aperture) tidak akan terbaca pada data exif gambar, akan terbaca FL= 0mm dan F/1.
Tanya: Kenapa lensa manual kebanyakan lebih berat dibandingkan dengan lensa kit DSLR saya?
Jawab: Karena body lensa manual rata2 terbuat dari besi, beda dengan lensa baru yang ada sekarang kebanyakan dari plastik.
Tanya: Apa kelebihan menggunakan lensa manual dibandingkan dengan lensa AF?
Jawab: Lensa manual memiliki harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan lensa AF, terutama jika kita ingin mencicipi lensa dengan bukaan lebar (f/1.4, f/1.8, f/2.8, dll). Hasilnya pun tidak kalah dibandingkan dengan lensa AF.
Tanya: Apa kegunaan switch A/M pada lensa manual?
Jawab: Jika di set pada mode M (Manual), maka blade diafragma akan langsung membuka dan menutup pada saat kita memutar ring diafragma. Mode M inilah yang selalu kita gunakan jika kita mengaplikasikan lensa manual pada kamera DSLR. Sedangkan pada mode A (Auto), blade diafragma tidak akan langsung menutup/membuka pada saat kita memutar-mutar ring diafragma. Blade diafragma hanya akan menutup jika kita menekan pin yang berapa di bagian belakang lensa.
Tanya: Lensa manual yang saya miliki tidak mempunyai switch A/M, bagaimana saya bisa mengatur diafragma lensa sesuai keinginan saya ?
Jawab: Jika anda pengguna DSLR Canon, anda cukup beruntung karena adapter M42 to EOS pada saat dipasangkan di lensa manual akan secara otomatis menekan pin diafragma yang ada di bagian belakang lensa. Lain halnya dengan adapter M42 untuk merk lain (Sony, Nikon, Pentax), mekanisme ini tidak terjadi, sehingga hal yang dapat dilakukan untuk dapat mengatur diafragma adalah dengan mengganjal pin diafragma menggunakan selotip dengan daya rekat yang tinggi ataupun dengan cara menekan pin hingga masuk dan mengunci nya secara permanen menggunakan lem alteco / super glue.
Tanya: Apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih lensa manual ?
Jawab: Karena lensa manual kebanyakan diproduksi sekitar tahun 80 dan 90-an, maka kita perlu memperhatikan beberapa hal sebelu membeli lensa manual. Pertama, jenis mount nya. apakah mount lensa manual yang akan dipilih tersedia adapter nya jika ingin digunakan di kamere DSLR kita. Jika adapternya tidak tersedia, maka alternatifnya adalah mengganti mount lensa manual tersebut dengan mount yang sama seperti kamera yang kita miliki.
Kedua, Kondisi fisik lensa. Pastikan optik nya bening, terbebas dari jamur, scratch, fogging dan coating nya masih bagus. cara mengeceknya dapat di terawang ke arah sinar lampu, ataupun dapat menggunakan senter. Perhatikan fungsi semua mekanik yang ada, apakah ring fokus masih bekerja dengan baik, lancar dan tidak seret. Pastikan ring diafragma dapat bekerja dengan baik di semua bukaan, bisa dicoba dengan memutar-mutar ring dari bukaan terbesar sampai bukaan terkecil. Blade diafragma juga harus diperhatikan, apakah ada bekas ceceran oli / pelumas yang menempel pada blade. pada batasan yang wajar, pelumas dapat memperlancar pergerakan blade pada saat membuka dan menutup. perhatikan jika pelumas yang ada terlalu banyak / berlebih karena dapat menghawatirkan jika menetes mengenai optik/glass. Yang terakhir adalah kondisi body lensa, perhatikan apakah ada bagian yang penyok, adanya goresan pada cat di body termasuk wajar, lihat juga apakah angka-angka penunjuk FL atau diafragma masih terlihat jelas. Tidak ketinggalan juga perlengkapan lensa, apakah ada tutup depan, belakan maupun case penyimpan nya.