penasaran jg nih, dulu waktu masi pake analog smpat cari nih info buat nemuain istilah kode DX film ni. tapi baru sekarang bisa bnr2 dapet jelas & komplit. semalem g sengaja waktu iseng2 buka bursa kamera analog. ada link nih... akhirnya. buka deh. ada penjelasan singkat ttg kode DX dari link sebelah.
dalam kode tersebut, yg akhirnya berguna untuk mengetahui ASA/ISO film, jumlah / panjang rol film.kode DX mempunyai 2 kolom seperti yang terlihat dalam gambar berikut.
"Pernah perhatikan bagian belakang kaleng roll film 35mm ngga? ada kotak-kotak hitam ama silver mirip papan catur, ternyata itu namanya DX coding, atau cukup disingkat DX, gunanya apa yah?
Jaman dulu waktu orang tua kita masih pacaran, kamera umumnya masih bekerja secara mekanis, ya, mirip-mirip jam mekanik tik tak tik tuk, kurang lebih begitu suaranya, ada yang menggunakan lightmeter (dibaca let meter, dan kadang ditulis begitu, let meter *_*), ada juga yang belum, untuk kamera yang menggunakan lightmeter, perlu memberi tahu kameranya sedang diberi makan film iso berapa, caranya dengan menekan tuas tertentu atau tombol tertenu, secara mekanik, tentunya.
Ketika kamera beralih menjadi elektronik, datanglah si DX, untuk menggantikan tugas sederhana tadi, ya dengan film DX, kamera sudah tahu diberi pakan iso berapa, plus berapa jepretan isi filmnya. Tentunya kameranya juga harus dilengkapi pembaca kode DX ini.
Keunggulan penggunaan DX, yaitu tadi, jadi ngga perlu seting lightmeternya secara manual "^_^ sementara kekurangannya, untuk kamera yang ngga punya pengaturan iso film secara manual, jadi ngga bisa push/pull juga sulit kalau menggunakan film bulk.
Tapi jangan khawatir karena kode ini bisa diubah kok, cukup samakan roll filmnya dengan tabel gambar dibawah ini, bisa menggunakan lakban hitam, sementara bagian yang sudah hitam di roll filmnya, bisa di hapus dengan menggunakan koin."
Jaman dulu waktu orang tua kita masih pacaran, kamera umumnya masih bekerja secara mekanis, ya, mirip-mirip jam mekanik tik tak tik tuk, kurang lebih begitu suaranya, ada yang menggunakan lightmeter (dibaca let meter, dan kadang ditulis begitu, let meter *_*), ada juga yang belum, untuk kamera yang menggunakan lightmeter, perlu memberi tahu kameranya sedang diberi makan film iso berapa, caranya dengan menekan tuas tertentu atau tombol tertenu, secara mekanik, tentunya.
Ketika kamera beralih menjadi elektronik, datanglah si DX, untuk menggantikan tugas sederhana tadi, ya dengan film DX, kamera sudah tahu diberi pakan iso berapa, plus berapa jepretan isi filmnya. Tentunya kameranya juga harus dilengkapi pembaca kode DX ini.
Keunggulan penggunaan DX, yaitu tadi, jadi ngga perlu seting lightmeternya secara manual "^_^ sementara kekurangannya, untuk kamera yang ngga punya pengaturan iso film secara manual, jadi ngga bisa push/pull juga sulit kalau menggunakan film bulk.
Tapi jangan khawatir karena kode ini bisa diubah kok, cukup samakan roll filmnya dengan tabel gambar dibawah ini, bisa menggunakan lakban hitam, sementara bagian yang sudah hitam di roll filmnya, bisa di hapus dengan menggunakan koin."
keterangan kodenya |
contoh cara membacanya |
cukup membantu juga. akhirnya cari tau lebih banyak. nemu deh di wikipedia tambah komplit. dan ternyata g cuma 1 macem aja. wuihh... brarti canggih juga tuh kamera dulu. jangan di kira masi pake rol film tp g canggih.. :)
untuk lebih jelasnya langsung aja cekidot di link berikut
sekedar share aja. semoga berguna. :)
0 tanggapan:
Post a Comment