"JANGAN MENIRU ADEGAN INI"
Begitu mendengar saja, sekilas sudah menampakkan tanda tanya. Adegan apakah itu. saya juga
belum penah meihatnya sekalipun, hanya saja pernah mendengar sedikit cerita tentang atraksi maut ini.
Tong Edan. Begitu orang-orang menyebutnya. Atraksi orang yang menaiki sepeda motor,
dengan berputar-putar pada dinding sebuah papan besar yang menyerupai tong.
Tentu saja motor yang mereka tumpangi ini melintas di dinding kayu yang di tata sedemikian rupa,
dan hampir vertikal. Bagi kita tentu saja berpikir, mana mungkin bisa motor berjalan di bidang seperti itu.
Begitu memasuki area, yang sudah di tata sedemikian rupa. Bagian tepi "tong" itu ada tempat
untuk menonton. sedangkan atraksi dimulai dari tengah "tong" tersebut. Ketika sepeda motor
mulai dinyalakan, bunyi raungan mesinnya saja sudah memekakkan telinga. Betapa tidak, motor
yang digunakan juga bukan motor yang begitu bagus. Hanya saja mungkin sudah dimodifikasi
agar bisa digunakan untuk atraksi ini.
Para pemainnya juga tidak menggunakan pengaman sekalipun. Enatah itu helm atau apa.
seolah - oleh mereka juga sedang mengendarai sepeda motor di jalan biasa.
Ketika dua orang pengandara mulai menarik gas sepda motornya lebih kencang, maka motorpun
melaju semakin kencang. Semakin naik - naik. Bahkan mencapai bibir "tong" yang notabene
tempat para penonton menyaksikan atraksi maut ini.
Para penonton terlihat menutup telinga, sura begitu bising oleh duo motor yang berputar semakin cepat itu.
Seolah para pemain itu tidak merasakan, betapa ngerinya para penonton yang menyaksikan.
Sesekali meraka bahkan melakukan atraksi lepas setir, atau duduk bersila, atau yang lainnya
layaknya mereka sedang tidak mengendarai di tempat yang mengerikan itu.
Andai saja terjadi kesalahan yang kecil saja, tentu nyawa yang akan menjadi taruhannya.
Karena laju kendaraan yang cepat dan pemain yang tanpa menggunakan pelindung sama sekali,
sungguh tontonan yang ngeri.
Sebenarnya tidak lain hanya untuk mencari uang, mencari sesuap nasi.
Kadang di tengah atraksi, meraka mengambil "saweran" yang diberikan oleh penonton.
Tapi demi sesuap nasi, meraka harus melakukan pertunjukan yang menjadikan nyawa mereka
sebagai taruhannya. Setelah acara usai, tepuk tangan penontonpun bergemuruh. Seolah
menjadi obat capek mereka, entah setelah berapa kali mengitari "tong gila". Sayapun puas tapi sambil bergidik
ngeri melihat artaksi ini.
Jangan meniru adegan ini pesan saya.
eh ada yg lewat ...
ReplyDeleteitu sepeda pancalkah?
ReplyDeletegila .. serem nih!
ReplyDeletecantik!!
ReplyDeletewow!!
ReplyDelete